Selasa, 17 Juli 2012

Musyaddah dan Gunnah

Post oleh : Cokers Codri | Rilis : 08.36 | Series :


Sebelum membahas gunnah kita pelajari dulu apa itu Tasydid ??
  • Tasydid ( تشديد) atau syaddah ( شدة) adalah harakat yang berbentuk layaknya huruf w atau seperti kepala dari huruf sin (س) yang diletakkan di atas huruf arab (ّ) . Harakat tasydid melambangkan penekanan pada suatu konsonan yang dituliskan dengan symbol konsonan ganda, sebagai contoh pada kata ( شـَـدَّةٌ) yang berbunyi /syaddah/ yang terdiri dari huruf syin yang berharakat fathah ( ش) sehingga menghasilkan bunyi /sya/, diikuti dengan huruf dal yang berharakat tasydid fathah ( دَّ) yang menghasilhan bunyi /dda/, diikuti pula dengan ta marbuta kata ( ةٌ) di akhir kata yang menghasilkan bunyi /h/, sehingga menjadi /syaddah/.
  • Huruf yang bertasydid sering juga disebut musyaddah, asal dari musyaddah atau huruf yang bertasydid adalah terdiri dari huruf yang mati diikuti huruf hidup dan kedua huruf tersebut sama, misal ( كَلْلَ = كَلَّ ). Namun jika huruf nun dan mim yang bertasydid itu termasuk dalam hukum gunnah.
Gunnah
Hukum mim dan nun tasydid juga disebut sebagai wajibal ghunnah (ﻭﺍﺟﺐ ﺍﻟﻐﻨﻪ) atau disebut juga gunnah musyaddah yang bermakna bahwa pembaca wajib untuk mendengungkan bacaan sepanjang 2 harakat. Maka jelaslah yang bacaan bagi kedua-duanya adalah didengungkan. Hukum ini berlaku bagi setiap huruf mim dan nun yang memiliki tanda syaddah atau bertasydid (ﻡّ dan نّ).
Contoh: ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺠِﻨﱠﺔ ﻭَﺍﻟﻨﱠﺎﺱِ

  • Sumber: Wikipedia dan Buku Tajwid

google+

linkedin